Tahun 2015 menjadi awal dari kisah kami. Kami di perkenalkan oleh teman kami Wawan. Awal perkenalan yang terasa biasa saja. Namun siapa sangka, dari pertemuan singkat itu, tumbuh sebuah rasa yang diam - diam di simpan oleh sang cowo. Hari demi hari berganti, dan rasa itu tumbuh semakin dalam dan tulus. Hingga akhirnya hari itu tiba. Dengan penuh keberanian yang di kumpulkan dari waktu dan doa, sang cowok menyatakan isi hatinya dengan tulus. Namun dengan lembut sang cewe menolak karena masih ingin fokus melanjutkan pendidikannya. Sang cowok pun tidak memaksa dia tau cinta tak selalu bisa langsung bersatu.
Sepuluh tahun berlalu, dengan segala perubahan hidup yang kami jalani masing - masing, namun diantara waktu yang panjang itu, perasaan itu tak pernah benar-benar hilang. Cinta yang tenang, yang tumbuh dari ketulusan dan keikhlasan. Dalam doanya, sang cowok masih menyebut nama yang sama. Dalam langkahnya, sang cowok masih menyimpan harapan yg sama. Hingga akhirnya Allah mempertemukan kami kembali. Bukan dalam kebetulan, tapi dalam waktu yang paling tepat. Sapaan sederhana, namun cukup untuk membuat hati kami kembali bergetar, seolah waktu tak pernah benar-benar memisahkan kami. Hati kami berbicara lebih jujur dari pada ucapan. Pertemuan itu menjadi awal dari bab terakhir kisah kami.
Tanpa perlu banyak kata, sang cewek tau bahwa cowo yang kini berdiri di depannya adalah sosok yang sama yang dulu menunggu tanpa janji, hanya dengan keyakinan, bahwa cinta sejati akan menemukan jalannya sendiri. Kali ini tak ada penolakan, tak ada alasan untuk menunda. Kami tau cinta yang dulu tertunda kini telah matang, siap untuk di sempurnakan dalam ikatan suci pernikahan. Kisah kami menjadi bukti bahwa bukan karena bertemu kami berjodoh, tapi karena berjodohlah kami di pertemukan.